
Kayuagung, OKI cimutnews.co.id – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, mengungkapkan kebanggaannya terhadap masyarakat Ogan Komering Ilir (OKI), khususnya di Kayuagung, yang tetap teguh menjaga adat, budaya, dan tradisi di tengah kemajuan zaman. (2/4/2025)
“Budaya kita selayaknya seperti di sini (Kayuagung). Saat Lebaran, masyarakat saling berkunjung, bersilaturahmi, dan memperkuat kebersamaan. Sungguh saya merasa bangga, karena pemerintah dan masyarakat OKI tetap teguh menjaga budaya warisan leluhur,” ujar Herman Deru saat menghadiri acara Midang Bebuke di pelataran Pantai Love, Kelurahan Sidakersa, Kayuagung, pada Selasa (2/4/2025).
Gubernur juga optimis bahwa di bawah kepemimpinan Bupati OKI, H. Muchendi, daerah ini akan terus berkembang dengan tetap mempertahankan budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
“Generasi muda harus bangga dengan budaya daerahnya, karena inilah jati diri kita. Saya optimis OKI akan terus melangkah maju,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati OKI, H. Muchendi, menegaskan bahwa Midang Bebuke bukan hanya milik masyarakat OKI, tetapi telah berkembang menjadi warisan budaya tak benda nasional.
“Midang merupakan jati diri dan identitas tidak hanya bagi masyarakat OKI, tetapi juga sebagai warisan budaya nasional yang menjadi perekat bangsa. Oleh karena itu, keberadaannya harus dijaga dan dilestarikan,” kata Muchendi.
Melihat kemeriahan dan semangat masyarakat dalam mengikuti rangkaian adat Midang Bebuke tahun ini, Muchendi menyampaikan kebanggaannya serta berjanji untuk terus meningkatkan penyelenggaraan di tahun-tahun mendatang.
“Saya sangat bangga melihat semangat dan antusiasme kita semua yang ada di sini. Ini membuktikan bahwa budaya kita masih hidup dan terus menguat. Jangan pernah lelah untuk terus menjaga keragaman dan kedamaian di Ogan Komering Ilir, karena tempat ini adalah contoh kuat dalam menjaga warisan para leluhur demi keharmonisan di Sumatera Selatan,” pungkasnya.
Acara Midang Bebuke, yang rutin digelar pada hari ketiga dan keempat Lebaran, tahun ini berlangsung lebih meriah. Arak-arakan pengantin di sepanjang Sungai Komering menjadi tontonan menarik bagi masyarakat setempat maupun para perantau yang mudik Lebaran. Selain itu, berbagai perlombaan adat juga turut memeriahkan acara, seperti lomba lagu daerah, seni cang incang (sastra tutur suku Kayuagung), lomba bengian dan maju (pengantin pria dan wanita terbaik), serta lomba video promosi budaya yang diikuti oleh masing-masing kelurahan.
Gelaran Midang Bebuke tahun ini semakin menegaskan peran penting tradisi dalam memperkuat identitas budaya masyarakat OKI serta menjaga warisan leluhur bagi generasi mendatang.
(Asep)